Minggu, 14 Mei 2017

Mesin Motor di Modifikasi, Perlu Perawatan Ekstra


Zona Motor ID, Saat ini zator cuma akan mengembangkan sedikit artikel sebelumnya yang berjudul Motor Harian Jangan Pakai Spare Part Racing. Karena sampai sekarang banyak sekali konsumen yang memodifikasi motor tunggangannya agar performanya lebih dahsyat. Sah - sah saya melakukan modifiksi mesin motor agar performanya meningkat agar tenaganya diatas motor kebanyakan, tetapi yang perlu diingat dengan memodifikasi mesin agar performanya meningkat wajib memperhatikan perawatan mesin motor agar ditingkatkan juga.


1. Penggantian sistem pengapian motor
Banyak pemilik motor yang melakukan modifikasi pengapian motornya dengan maksud agar pengapian semakin besar. Biasanya modifikasi yang dilakukan dengan mengganti koil pengapian dengan koil pengapian motor special engine atau koil racing. Atau juga dengan mengganti busi motor tipe platinum atau iridium. Tetapi dengan penggantian komponen standar pabrik dengan high performance berakibat busi cepat aus dan panas mesin juga meningkat. Oleh sebab itu periksa keausan busi setidaknya setiap 20 hari atau sebulan sekali, agar performa motor tetap optimal.

2. Penggantian per kopling dengan yang lebih keras
Tidak sedikit pemilik motor mengganti per kopling dengan yang lebih keras. Penggantian ini bertujuan agar akselerasi motor makin beringas dan gejala slip kopling menjadi hilang. Tapi perlu diingat, penggantian per kopling dengan yang lebih keras juga membawa efek buruk bagi komponen motor lainnya, terutama bagian dudukan per kopling yang rawan patah. Apabila terjadi salah dalam proses bongkar pasangnya akan mengakibatkan dudukan per kopling menjadi rompal.

3. Penggantian oli dengan kekentalan rendah
Penggunaan oli dengan kekentalan rendah juga menjadi pilihan oleh pemilik motor yang menginginkan performa motornya meningkat. Sebenarnya penggunaan oli dengan kekentalan rendah berawal dari dunia balap motor, tujuannya adalah agar beban putaran mesin berkurang karena sirkulasi oli yang kental. Tetapi yang perlu diingat adalah kita berkendara di Indonesia yang suhunya panas, dikhawatirkan kekentalan oli turun drastis.Lebih amannya gunakan oli dengan kekentalan SAE10W-30 atau SAE 10W-40, jangan sampai menggunakan oli dengan kekentalan SAE 0W-20 untuk mesin motor harian. Dan periksa secara teratur volume oli di dalam mesin lewat lubang kaca pengecekan oli atau stik oli, dikhawatirkan terjadi penguapan oli yang berlebihan.


4. Penggunaan knalpot free flow
Penggunaan knalpot free flow atau knalpot racing bertujuan untuk melancarkan pembuangan gas sisa pembakaran diruang bakar mesin motor. Tetapi sayangnya, penggunaan knalpot free flow juga menghilangkan tendangan balik knalpot dan knalpot free flow juga menghasilkan suara berisik yang teramat sangat tidak enak di dengar di telinga. Sebaiknya jika ingin menggunakan knalpot racing atau free flow, pilih knalpot racing yang menggunakan db killernya untuk meredam suara keras knalpot, agar nantinya tidak bermasalah dengan pihak kepolisian. Dan jika menggunakan knalpot racing, periksa selalu baut pemegang knalpot karena knalpot racing biasanya cuma menggunakan pemegang knalpot seadanya yang berakibat patahnya baut di pangkal knalpot.


5. Penggunaan selang rem racing
Penggunaan selang rem racing juga banyak dilakukan agar sistem rem lebih maksimal. Tetapi sayangnya lubang selang rem racing salurannya lebih kecil jika dibandingkan dengan selang bawaan motor, sehingga perlu perawatan dan perhatian ekstra agar serangan karat tidak penyumbat saluran selang rem. Karena kegagalan fungsi rem dapat membahayakan keselematan nyawa kita.

6. Penggunaan ban racing / slick
Penggunaan ban racing atau ban slick pada motor harian sangat tidak disarankan. Karena ban racing rata - rata mempunyai alur yang tidak banyak, sehingga sangat licin jika dipakai pada jalanan basah. Dan ban slick mempunyai kompon yang lunak sehingga cepat aus, oleh karena itu kita harus sering memeriksa ketebalan ban jika memaksakan diri digunakan pada motor harian.


7. Memperbesar kapasitas mesin
Untuk mendapatkan performa motor yang lebih, para penggila modifikasi merambah ke sektor mesin dengan cara memperbesar kapasitas mesin motor itu sendiri dengan cara bore-up atau mengganti piston dengan ukuran diameter yang lebih besar, atau bisa juga dengan stroke-up dengan jalan menggeser big pen lebih ke pinggir pada kruk as. Efek negatif yang timbul adalah apabila penggeseran big pen tidak sempurna maka mesin akan menghadilkan getaran yang lebih besar dari sebelumnya, maka dari itu kruk as wajib di balance ulang. Efek negatif lainnya adalah karena kapasitas mesin meningkat, maka panas mesin akan meningkat pula. Oleh sebab itu mesin motor yang dinaikkan kapasitas mesinnya wajib meningkatkan sistem pendinginan mesin. Dan periksa selalu baut - baut pemegang mesin, karena baut gampang longgar jika terkena getaran mesin yang berlebihan.