Kemungkinan pihak Yamaha lebih memilih SOHC dengan VVA untuk mengejar iritnya bahan bakar dengan membedakan bentuk profil dari noken-as, sehingga disaat putaran rendah bahan bakar lebih irit dan pada putaran tinggi mesin bertenaga.
Atau Yamaha trauma melihat kegagalan Honda CBR150R yang awalnya menggunakan DOHC direct mecanism seperti halnya Suzuki Satria FU150 yang selalu mengalami keausan yang relatif cepat pada noken-asnya. Memang mesin DOHC seperti milik Satria FU150 membutuhkan noken-as dengan kwalitas terbaik, karena noken-as harus menekan ujung klep secara langsung dan melawan tekanan pegas klep.
Tapi ini hanya opini Zator saja yang mencoba menerka maksud dan tujuan Yamaha yang masih menerapkan SOHC pada mesin motornya.