Selasa, 06 Juni 2017

Pengelolaan Limbah Bengkel Terutama Oli Bekas


ZonaMotorID, Dengan pertumbuhan alat transportasi yang semakin pesat, terutama kendaraan roda dua membuat bengkel - bengkel motor tumbuh bagaikan jamur di musim hujan. Bengkel - bengkel motor baik resmi maupun umum hampir di setiap daerah ada, tetapi sayangnya pengelolaan limbah bengkelnya kurang diperhatikan. Akhirnya banyak sekali limbah bengkel yang mencemari air tanah dan merusak ekosistem disekitar bengkel.

Ada banyak sekali limbah bengkel yang wajib diperhatikan pengelolaannya oleh pemilik bengkel, seperti oli bekas, spare part bekas, kain majun bekas lap mekanik, serbuk kayu untuk membersihkan oli yang tercecer di lantai dan lain sebagainya. Yang penting lagi adalah pisahkan drainase untuk air hujan dan drainase bengkel, jangan sampai tercampur karena limbah oli dapat terbawa air hujan dan mencemari lingkungan.


Untuk spare part dan oli bekas, siapkan tempat dan drum khusus dan yang nantinya secara periodik untuk dijual kepada pengepul barang bekas dan oli bekas. Tetapi yang perlu diingat adalah pemilik bengkel harus menanyakan untuk apakah oli bekas itu di beli, dikhawatirkan dijadikan bahan baku oli palsu. Untuk kaleng kemasan oli sebaiknya dirusak dulu sebelum di jual ke pengepul barang bekas, dikhawatirkan juga digunakan untuk mengemas ulang oli palsu.

Diujung drainase bengkel, zator sarankan dibuat bak pemisah oli bekas dan sedimen pasir dengan ukuran 3x1 meter dengan kedalaman 1 meter, 3 kotak pemisah. kotak pertama untuk penampungan oli bekas, kotak kedua untuk sedimen pasir atau tanah, kotak ketiga untuk menampungan air sebelum disalurkan ke selokan ataupun saluran air. Contoh sederhana pembuatan pemisahan limbah oli dan kotoran bengkel bisa dilihat di gambar berikut.


Karena berat jenis oli lebih ringan dari oli, maka oli akan terapung di bak pertama dan pasir atau tanah akan mengendap di dasar bak pertama dan kedua, tugas bak kedua sebagai penampung oli yang lolos dari bak pertama. Jadi pada bak ketiga isinya murni air yang akan dialirkan ke selokan atau saluran air lainnya. Tetapi perlu diingat, sering - seringlah untuk mengecek volume oli pada bak pertama dan kedua, agar oli tidak terbawa air ke saluran air yang berakibat meracuni ekosistem disekitar bengkel.