Zona Motor ID, Mungkin diantara sekian banyak motor bebek yang diproduksi oleh Suzuki, Suzuki Satria RU 120 LSCM yang bisa dikatakan bodinya tak lekang oleh jaman. Bodi motor yang sering juga disebut dengan Satria Hiu ini tidak kalah keren jika di sejajarkan dengan motor - motor masa kini yang lebih modern. Panel speedometernya juga sudah dilengkapi dengan penunjuk putaran mesin atau rpm, seperti halnya pada motorsport..
Suzuki Satria RU 120 LSCM sejatinya diproduksi oleh Suzuki Lion Malaysia, dan diimpor oleh Indomobil Suzuki International selama hampir 3 tahun sejak tahun 2003 sampai dengan 2005. Seperti halnya Suzuki Satria S (RU120 LD), Satria R (RU120 LU) dan Satria R dobel disk brake (RU120 LSC), Satria RU120 LSCM juga dibekali mesin tegak 120cc overbore dengan diameter silinder 56mm dan langkah piston 49mm. Untuk sistem pengabut bahan bakar, Suzuki mempercayakan pada karburator Mikuni VM20SS dan dibantu dengan reed valve atau katub buluh untuk pengatur pemasukan campuran gas baru dan udara.
Sedangkan untuk sistem pemindah tenaga, Suzuki RU120 LSCM telah menggunakan plat kopling majemuk terendam oli atau sistem basah dengan 5 per kopling sebagai penekannya. Penggunaan 5 per kopling dimaksudkan agar tekanan kopling lebih merata dan lebih kuat dalam menyalurkan tenaga dari mesin ke transmisi.Alhasil, tenaga tersalurkan sempurna tanpa slip kopling ke transmisi 6 percepatan yang dimiliki Satria RU120 LSCM.
Komponen pengapian pada Suzuki Satria RU120 LSCM berbeda dengan Suzuki Satria RU120 lainnya. Biasanya jika CDI ditukar dengan Satria RU120 model sebelumnya, jarum penunjuk putaran mesin rpm tidak akan berfungsi. Dan koil pengapian dari Suzuki Satria RU120 LSCM juga berbeda, bentuknya bulat sedikit lebih panjang jika dibandingkan koil Satria RU120 model sebelumnya.
Suzuki Satria RU120 LSCM juga memakai rangka SCAF (Suzuki Computerized Analized Frame) seperti halnya Satria RU120 lainnya. Rangka double candle box inilah kunci stabilitas motor yang dipadu dengan swing arm monoshock menjadikan Suzuki RU120 LSCM pilihan para pembalap yang saat itu masih ramai dengan balapan pasar senggol atau road race.
